Home Shalawat Shalawat Nariyah Sejarah dan Khasiatnya

Shalawat Nariyah Sejarah dan Khasiatnya

Rp150,000

Description

Mukadimah Penulis

Segala puji teruntuk Allah, Tuhan semesta alam. Teriring shalawat serta salam teruntuk Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya serta semua makhluk yang mencintainya sampai hari kiamat. Amma ba’du;

Buku di hadapan pembaca ini merupakan buku sederhana, kalau istilah Kyai Ma’ruf Khozin disebut buku receh, karena memang penulisnya sekedar mengumpulkan pendapat-pendapat ulama seputar tawassul antara yang membolehkan dan yang tidak membolehkan. Meskipun penulis sendiri cenderung kepada yang membolehkan baik tawassul melalui Asmaul Husna, amal shalih maupun orang-orang yang dicintai Allah (alanbiya’ wal auliya’). Walaupun buku ini buku receh, tapi terkadang orang kebingungan mencari uang recehan untuk mengembalikan uang-uang lembaran besar saat transaksi jual beli. Semoga buku ini dapat menutupi kembalian tersebut.

Ada  dua  sebab  mengapa  penulis  menulis  buku  ini;  Pertama,  suatu  saat  kyai kampung yang tak kampungan, guru pertama penulis, orang pertama yang mengajarkannya alif-ba’-ta’, sosok yang memperkenalkannya siapa Tuhan yang harus disembahnya dan Rasul yang mesti dicintainya, ialah dia bapak penulis, Abi Ust. Drs. H. Zainal Arifin Hasfan bertanya kepadanya di atas motor seputar shalawat nariyah. Beliau mulai terusik dengan golongan Wahabi yang mulai tumbuh agresif di kota Jember, menyalah-nyalahkan amaliah-amaliah umat Islam Nusantara, di antaranya shalawat nariyah, pasalnya menurut mereka shalawat nariyah mengandung kemusyrikan karena meminta kepada Rasulullah bukan kepada Allah. Dengan singkat penulis meyakinkan Abinya bahwa shalawat tersebut tidak mengandung kemusyrikan hasya wa kalla hanya saja mereka Wahabis mengklaim tawassul dengan Rasulullah itu sebagai kemusyrikan, padahal sejatinya tidak seperti itu.

Sebab  kedua,  beberapa  tahun  lalu  di  lama  Facebook,  kawan  penulis  yang terhormat lora Muhammad Al-Faiz memposting status terkait khilafiyah pengarang shalawat nariyah, dan ia mengetag penulis terkait hal tersebut. Apa alasan dia mengetag penulis? Mungkin penulis dianggap mempunyai pengetahuan terkait siapa pengarang tersebut mengingat ia sedang tinggal di bumi maghribi (Maroko) sejak 2010 menimba ilmu di sana sampai datangnya pandemi Covid 19/Corona.

Dari kedua sebab di atas penulis tergerak untuk meneliti dan menguri-nguri siapa sebenarnya pengarang shalawat nariyah? Mulailah penulis meneliti buku-buku dan mewancarai  masyayikh  maghoribah,  dan  alhamdulillah  penelitian  tersebut membuahkan hasil buku receh ini. Sebagian diangkat dari status-status FB penulis yang diposting berkala setiap kali ia menemukan data-data baru terkait shalawat nariyah; seperti manuskrip shalawat nariyah, syarahnya, polemiknya, sanad ijazah, pengalaman pengamalnya dan lain-lain.

Penulis haturkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lahirnya buku ini ke dunia nyata, khususnya Kyai Idrus Ramli yang telah mengizinkan syarah shalawat nariyahnya penulis adopsi, Kyai Ma’ruf Khozin yang telah berkenan mengeditnya, dan kepada semua guru-guru penulis yang berkenan membaca, memberi masukan dan kata sambutan. Wabil khusus untuk Pak Ahmad Siddiki yang telah mengantarkan  penulis  napak  tilas  dan  penelitian  ke  Taza,  kota  di  mana  dilahirkan pengarang shalawat nariyah.

Tidak lupa penulis haturkan Pak Rektor INAFAIS Jember, Gus Rijal Mumazziq Z. yang sebelumnya telah berkenan menerbitkan buku ini sampai ke cetakan ke-4 di penerbitannya, Imtiyaz. Kini buku ini penulis terbitkan sendiri di penerbit Maghribi Publishing dengan cover baru dan revisi yang bermanfaat, seperti ada tambahan kata sambutan dari Habin Jindan bin Novel, nama-nama Shalawat Nariyah dll. Semoga Allah membalas kebaikan mereka semua dengan sebaik-baik balasan.

Semoga  Allah  mejadikan  buku  receh  ini  ikhlas  karenaNya,  ada  manfaatnya, pengundang datangnya rahmat dan ridhaNya sejak detik ini hingga hari di mana tidak ada yang lebih indah lagi kecuali melihat wajah-Nya Ya Rabbi dan berkumpul dengan Kekasih-Nya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Tidak lupa saran dan kritikan  yang  konstruktif  selalu  penulis  nantikan  untuk  perbaikan  ilmiyah  kedepan. Jazakumullah khoiro, matur suwun, hatur nuhun, mator sakalangkong.

Akhirul kalam, wassalamu ‘alaikum wr. wb.

hamba yang hina,

alvian iqbal zahasfan Ciputat, 3 Okt 2022/7 Rabi’ul Awal 144

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Shalawat Nariyah Sejarah dan Khasiatnya”

Your email address will not be published. Required fields are marked *